Blogroll

Senin, 02 Juli 2012

Curhat ?


Kali ini saya akan membuat posting khusus untuk para akhwat.


Ketika akhwat tersandung masalah yang membuat hati menjadi galau gulana dan kepala seakan-akan mau meledak, apa yang biasanya akhwat lakukan?. Berbeda-beda tentu saja. Banyak kepala banyak cara. Mungkin menangis, merenung di kamar, menuliskan semua resah gelisah dalam buku diary, pergi ke puncak bukit dan berteriak keras, refreshing dengan berjalan-jalan ke tempat hiburan, menyetel musik favorit di kamar, menenangkan diri di masjid atau lainnya.
Selain itu,
ada satu hal yang jamak dilakukan yaitu curhat alias curahan perasaan, sharing atau berbagi dengan orang lain. Orang bilang, dengan curhat hati bisa lebih tenang. Setelah dicurahkan dan ditumpahkan, seakan ada bongkahan ganjalan yang hilang meski kadang teman curhat tidak semata-mata ditujukan mencari penyelesaian, tapi lebih sering hanya untuk mencari support (dukungan) dan kepedulian. Dukungan dan kepedulian inilah yang menimbulkan efek psikis berupa rasa lega dan nyaman.
Ditinjau dari kacamata syar’i, tidak ada masalah dalam hal ini. Sebab secara kodrati manusia memang makhluk yang memiliki ketergantungan satu sama lain. Tolong menolong, apapun bentuknya asalkan dalam kebaikan maka itu selaras dengan perintah Allah. Hanya saja, realitas sering menyajikan suguhan tak sedap seputar maksiat yang ternyata bermula dari sekedar curhat. Rupanya, setan telah menyabotase hal ini dan menemukan celah yang bisa dimasuki untuk menjerumuskan manusia ke dalam dosa.
Mungkin ada dari para pendengar setia curhatan akhwat yang menyelewengkan amanah hingga berbalik berkhianat, Membuat akhwat merasa tersakiti, sehingga terfikirkan kata, “Tiada Maaf Bagi Mu”. Maafkanlah, malu terhadap Allah SWT yang maha pemaaf. Memang, mengkhianati kepercayaan itu bagaikan kertas yang dirunyekkan, meskipun dapat benarkan takkan sama seperti semula. Bersabarlah, ambil hikmah di balik itu semua.
Semoga Bermanfaat.

by : Muhamad Darmawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar